Senin, 14 November 2011

Fungsi Rumah Dalam Status Sosial Masyarakat

Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya (menurut Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah. Dalam lingkungan masyarakat kita melihat bahwa ada pembeda-bedaan yang berlaku dan diterima secara luas oleh masyarakat. Di sekitar kita ada orang yang menempati jabatan tinggi seperti gubernur dan wali kota dan jabatan rendah seperti camat dan lurah. Di sekolah ada kepala sekolah dan ada staf sekolah. Di rt atau rw kita ada orang kaya, orang biasa saja dan ada orang miskin.


Dengan perbedaan-perbedaan tersebut, pada dasarnya sebuah rumah bisa dibangun setidaknya dengan memiliki 4 fungsi, yaitu:
1. Sebagai tempat tinggal yang nyaman
2. Sebagai sumber ibadah
3. Sebagai sumber ilmu
4. Sebagai sumber pendapatan.
 

1. Rumah sebagai Tempat Tinggal yang Nyaman.

Baiti Jannati. Rumahku Surgaku. Begitu kata Rasulullah Muhammad SAW. Sebuah rumah akan terasa nyaman untuk ditingggali jika dia memenuhi beberapa kriteria. Antara lain, lapang dan bersih.
Lapang tidak harus identik dengan luas. Tapi bisa dikarenakan tidak banyak sekat dan hanya diisi dengan perabotan yang sangat diperlukan saja. Hal ini saya coba praktekkan di rumah saya. Rumah saya didesain tidak memiliki banyak sekat. Selain itu perabotan yang ada hanya seperlunya saja. Tidak terlalu banyak asesoris, baik di dinding maupun di lantai.
Kebersihan juga akan membuat rumah terasa nyaman. Taruh tempat sampah di setiap ruangan. Sehingga tidak ada alasan untuk menaruh atau membuang sampah sembarangan. Sapu dan pel lantai setiap hari. Bersihkan juga debu yang menempel di kaca atau perabotan sesering mungkin.
2. Rumah sebagai Sumber Ibadah.
Dalam suatu hadits, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Terangilah rumahmu dengan sholat dan bacaan Qur’an.”
Oleh karena itu, sebuah rumah juga perlu didesain agar penghuninya mudah untuk beribadah. Antara lain harus ada ruangan untuk tempat sholat secara berjama’ah dan membaca Qur’an. Lebih bagus lagi jika ada satu ruangan yg cukup besar untuk mengadakan pengajian.
3. Rumah sebagai Sumber Ilmu.
Belajar adalah kebutuhan manusia. Belajar tidak identik dengan sekolah. Belajar bisa dimana saja, termasuk di rumah.
Setidaknya sediakan satu ruang sebagai perpustakaan. Agar para penghuni rumah bisa mencari dan membaca buku yang dia perlukan. Buat ruangan tersebut nyaman untuk membaca. Gunakan lampu yang cukup terang, sehingga mata tidak terasa lelah membaca dalam waktu yang cukup lama.
Lebih baik lagi jika sebuah rumah ada akses internet. Kenapa ? Karena saat ini banyak sekali ilmu yang bisa kita dapatkan melalui internet.
4. Rumah sebagai Sumber Pendapatan.
Nah, ini cukup menarik. Di beberapa negara barat, ini yang dikenal dengan konsep SOHO (Small Office Home Office). Rumah menyatu dengan tempat kerja.
Apalagi bagi yang tinggal di kota-kota besar. Konsep SOHO ini bisa menghindarkan diri dari kemacetan. Lebih hemat waktu & hemat biaya. Waktu tidak banyak terbuang di jalan. Sehingga bisa lebih produktif.
Bahkan saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang membolehkan pegawainya untuk mengerjakan tugas-tugasnya di rumah saja.
Dengan teknologi informasi dan internet seperti sekarang, banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan dimana saja. Mulailah kita berpikir untuk memanfaatkan teknologi untuk membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kita. Apalagi mbah Google sudah meluncurkan teknologi Google Wave. Teknologi tersebut sangat membantu kita untuk bekerja secara bersama dengan rekan-rekan kita, walaupun tidak berada di satu tempat.
Sedangkan elemen terpenting dari pembentukan suatu perumahan adalah rumah itu sendiri. Rumah dapat diartikan sebagai berikut :
  • Tempat untuk berumah tangga, tempat tinggal/ alamat, lokasi tempat tinggal.
  • Bagian dari eksistensi individu/keluarga (terkait dengan status, tempat kedudukan, identitas).
  • Bagian dari kawasan fungsional kota.
  • Investasi (keluarga atau perusahaan).
  • Sumber bangkitan pergerakan (trip production).
  • Ruang untuk rekreasi.
  • Ruang yang digunakan untuk menjalin kehidupan keluarga.
  • Wadah sebagai batas privasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar